HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri saat Tomi dan kawan-kawannya berlibur di pulau Bali.
Mereka dibuat terkejut saa melihat kepala tanpa tubuh melayang-layang di bubungan rumah.
Makhluk apakah yang perwujudannya menyeramkan itu.
Akhitnya jadi juga Tomi, Rudy, dan Hertak, berlibur ke pulau Bali. Ketiga siswa SMA kelas dua itu njujug di rumah Om Wagito, pamannya Rudy.
Malam hari yang cerah, mereka bertiga pulang dari nonton pertunjukan tari Legong di sebuah Banjar. Sampai di rumah Om Wagito, mereka belum ngantuk. Sambil ngobrol ngalor- ngidul ketiganya duduk- duduk di teras.
Tiba-tiba...wuuus! Di atas bubungan rumah tetangga Om Wagito terlihat sebuah pemandangan yang amat sangat membuat bulu kuduk berdiri. Terlihat...sebuah kepala manusia tanpa tubuh. Ketiganya menggigil ketakutan dan berebut masuk rumah.
Paginya, Om Wagito yang sudah lebih duapuluh tahun tinggal di Karangasem, Bali, bercerita panjang-lebar perihal kepala tanpa tubuh melayang-layang di atas rumah. “Itulah yang disebut Leak”, ujar Om Wagito.
Hal tersebut dilakukan seseorang berilmu tinggi. “Namun ilmu yang digeluti tersebut adalah jenis ilmu hitam”, lanjut Om Wagito.
Masih menurut Om Wagito, orang tersebut di kala siang hari berpenampilan seperti orang lumrah atau orang biasa. Namun jika malam hari berubah menjadi Leak. Berujud kepala tanpa tubuh. Melayang-layang kesana-kemari.
Bagian leher ke bawah, ditinggal di rumahnya. Ada pun tujuannya melayang-layang kesana-kemari adalah mencari darah bayi yang baru saja dilahirkan.
Darah segar bayi yang baru saja dilahirkan, bagi Leak adalah merupakan sarana untuk melestarikan ilmu hitamnya.
Baca Juga: Ade Armando bikin gaduh soal politik dinasti di Jogja, begini tanggapan cucu Sri Sultan HB X
Seseorang yang lain, yang tidak senang dengan tindakan Leak, berusaha mengejar dan menangkapnya. Caranya dengan memutus mata rantai proses pemutusan kepala dengan tubuhnya.
Bagian leher ke bawah yang ditinggalkan pemiliknya, ditunggu sampai kepala tersebut kembali ke tubuhnya.