HARIAN MERAPI - saya punya pengalaman masa kecil yang masih kuingat hingga saya dewasa.
Saat itu saya tinggal di rumah Bulik, dan jalan pagi bersama nenek. Dan di saat itulah saya menemui kejadian aneh yang cukup menakutkan.
Waktu itu saya masih kecil, sekitar umur 6 tahunan. Saya tinggal masih satu rumah dengan Bulik.
Baca Juga: Empat Perupa Muda Gelar Pameran 'Pieces of Paradox' di Sangkring Art Projeck, Ini Jadwalnya
Setiap Minggu pagi, Nenek saya sering mengajak Bulik jalan pagi untuk berolahraga. Pada suatu Minggu pagi sekitar pukul 04.45, Nenek saya mengajak Bulik jalan pagi seperti biasanya.
Karena suara Nenek saya yang memang agak keras, saya langsung terbangun dari tidur. Saya merengek minta untuk ikut jalan pagi.
"Aku ikut ya, Mbah?" kataku terus-terusan, sehingga akhirnya diperbolehkan.
Karena saya ikut, Nenek tidak tega kalau jalan pagi sampai jauh. Sekitar 1 km berjalan, Nenek dan Bulik akhirnya mengajak pulang saja.
Baca Juga: Temulawak ampuh sebagai pendamping pengobatan TBC, simak penjelasan dokter
Saat di perjalan pulang hari masih gelap karena belum ada sinar matahari. Kami terpaksa lewat jalan yang gelap meski tempat itu dikenal angker karena ada pohon bambu yang memang lebat dan kebun kosong.
"Disini dulu ada ularnya lho," kata Bulikku saat jalan melewati tempat angker itu.
"Iya, memang angker tempat ini," sahut neneku.
Setelah tidak jauh dari tempat itu, tiba-tiba saja terdengar seperti orang berlari tapi tidak ada orangnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat Malam Ini
Dan ketika kami menoleh, ada satu pohon yang seperti digerak-gerakan oleh seseorang dan seperti terkena angin ribut.