HARIAN MERAPI - Cerita misteri gara-gara bertemu hantu buaya mata satu di perairan Pulau Batam, pemancing dapat untung besar pulang membawa ikan banyak.
Entah hanya kebetulan atau memang memang membawa keberuntangan, namun yang pasti tak semua orang bisa bertemu dengan hantu buaya mata satu.
Di Kota Batam bila hari Sabtu dan Minggu banyak orang mancing di Danau. Di beberapa danau seperti Sei Harapan dan Dam Muka Kuning, selalu penuh pemancingmania, khususnya pada medio Oktober – November.
Karena di masa-masa itu dinilai sedang banyak-banyaknya ikan. Kadang mereka mancing bersama anak istri, sekaligus sebagai hiburan keluarga.
Hamzah teman kerjaku, menyewa perahu pancung karena maunya mancing di laut. Karena harga teman, maka sewa perahu semalam hanya Rp 200.000. Hamzah tidak mau mancing di Danau, ikannya kurang besar katanya, kurang strike.
Spot favoritnya di dekat Jembatan Empat Barelang, Jembatan buatan BJ Habibie yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.
Malam Minggu itu Hamzah mancing ditemani Abdul, dan tak lupa membawa “Jambul”. Jambul adalah nama kucing peranakan Persia milik Abdul.
“Dul, ajak Jambul sekalian ya, biar ramai,” kata Hamzah.
“Ya, tapi dikasih makan lho,” jawab Abdul.
Baca Juga: Dua Kereta Api Kecelakaan di Sentolo Kulon Progo, Sejumlah Gerbong Anjlok
“Aman deh,” lannjut Hamzah.
Berangkatkah mereka dengan semangat. Namun sampai jam 20:00, Hamzah belum juga dapat ikan seekor pun. Tiba-tiba dia dibuat kaget, karena melihat ada seekor buaya agak besar mendatangi perahunya.
Lebih kaget lagi ketika ia mendengar suarea: “Eh, kamu Zah, jangan mancing disini.”
Rupanya si buaya itu bisa bicara dan menyapa Hamzah. Sejenak kemudian, buaya bermata satu itu hilang menyelam ke dalam lautan Pulau Galang.