HARIAN MERAPI - Sebuah kejadian aneh di salah satu telaga di Gunungkidul
Ikan di telaga tersebut tidak mau makan umpan saat ada lomba maning, berbeda sekali saat tidak ada loba mancing.
Kejadian aneh itu dirasakan langsung oleh Tong, seorang ahli mancing.
Ia begitu mahir soal mancing ikan di telaga. Semua telaga di Gunungkidul sudah didatanginya, sehingga karakter ikan sudah sangat hafal.
Kaitannya dengan pakan yang pas sudah paham menunya. Menyangkut karakter ikan dan bagaimana umpannya.
Even utama setiap hari Minggu hampir dapat dipastikan Tong ke telaga. Banyak teman sehobi juga demikian adanya. Mereka pada memburu ikan untuk menyalurkan hobi mancing.
Ia juga tak pernah absen ikut lomba mancing. Biasanya lomba itu yang membuat penasaran berburu maskotnya. Termasuk iming-iming hadiah. Biasanya dengan menunjuk ikan tertentu atau ikan terbesar. Hadiah juga bervariasi.
Suatu hari ada seorang teman yang mengajak mancing ke kolam. Kebetulan Tong ingin sekali mencoba mancing di telaga yang dikomersialkan.
Apalagi ia akan mancing di telaga yang oleh warga dipercaya, ikannya tak mau makan ketika diniatkan untuk lomba.
Tong menuturkan: “Aku penasaran akan adanya misteri di balik kata-kata penduduk warga setempat."
Eee...jebul ora gelem mangan tenan!
Penasarannya menemui kenyataan. Telah 3 jam kail yang diterjunkan tak disambar ikan satu pun. Kian jadi melongo Tong, karena ternyata menemui kenyataan.
Padahal ia telah menggunakan umpan andalannya. Sejam, dua jam tak ada ikan yang mau makan umpannya. Hingga seharian hanya dapat satu ekor. Itupun kecil, hanya telung nyari.