HARIAN MERAPI - Tindakan bunuh diri biasanya memberi efek munculnya kejadian aneh berkutnya.
Terebih lagi jika bunuh diri itu dilakukan di asrama putri di sebuah lokasi di Yogya.
Maka jadilah cerita misteri yang dialami penghuni berikutnya sekalipun sudah diganti jadi asrama putra.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo tinggal selesaikan satu gedung Sanggar Inklusi Tawangsari, 11 sudah diresmikan
Cerita misteri ada yang bunuh diri di sebuah asrama putri di Yogya, ini yang dialami penghuni berikutnya
Namaku Yoga. Aku mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Yogya. Aku memilih tinggal di asrama di daerah Bumijo, karena lebih dekat dengan kampus dan hemat biaya.
Di asrama hanya aku sendiri yang kurang gemar olahraga, sehingga aku selalu ditugasi untuk menjaga asrama ketika teman-teman main futsal.
Bagiku tak ada masalah 2 jam sendirian di asrama yang terdiri 2 lantai dan 13 kamar ini. Namun semuanya menjadi masalah setelah aku mengetahui bahwa dulunya rumah ini kos-kosan putri dan sempat ada yang bunuh diri.
Nama mahasiswi itu adalah Deni.
Setelah tahu cerita tersebut, aku mulai paham mengapa sering ada rambut panjang di kamar mandi, sedangkan seluruh penghuni asrama rambutnya pendek.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi BUMDesma Pati Kini Tinggal Menunggu Pengumuman Tersangka
Deni memang dikenal sering berinteraksi dengan penghuni baru di asrama seperti aku, yang baru beberapa bulan tinggal disini.
Deni pun berusaha mengenalkan dirinya padaku saat malam Jumat Kliwon. Kala itu teman-teman main futsal jam 10-12 malam.
Namun sejak pukul 9 asrama sudah sepi karena mereka berangkat lebih awal supaya tidak terjebak macet.
Karena hanya sendirian, aku berpikir untuk melakukan penghematan listrik dengan mematikan lampu-lampu di setiap kamar dan hanya menyalakan lampu di ruang tamu, dapur dan kamarku saja.