HARIAN MERAPI - Istri saat melahirkan bisakan kn merskn sakit yang lur biasa.
Namun cerita misteri kali ini seperti aneh tapi nyata.
Betapa tidak, rasa sakit saat melahirkan bayi itu dialihkan pada sang suami.
Baca Juga: Makna Patung Bung Karno yang Diresmikan Megawati di Omah Petroek Sleman, Lambang Keabadian Pancasila
Di dunia ini apa pun bisa terjadi. Maka tidak keliru jika almarhum Asmuni dari Srimulat dulu, sering berujar dengan kalimat yang diplesetkan "tidak ada hil yang mustahal."
Mail dan Sumi (keduanya bukan nama sebenarnya) adalah pasangan muda yang belum lama menikah. "Mas...jangan marah ya. Aku mau berterus terang," ujar Sumi kepada suaminya dengan aleman.
Malam itu Sumi blaka suta, jika nanti saatnya melahirkan, dia tidak bersedia merasakan sakit dalam melahirkan.
Maklumlah Sumi adalah anak tunggal, sangat dimanja oleh orangtuanya. Permintaan tersebut oleh Mail dianggap aneh. Tidak masuk akal.
"Aku minta sampeyan nanti yang akan merasakan kesakitan ketika aku melahirkan," ujar Sumi. Sumi menegaskan, jika hal itu bisa terjadi. Dan pernah dialami oleh saudara sepupunya ketika melahirkan anak pertamanya.
Mendengar penuturan Sumi, Mail tertegun. Dalam hati dia menolak, karena tidak percaya akan hal itu.
Namun, cinta Mail yang begitu dalam kepada Sumi mengalahkan segalanya. Dia tidak berkeberatan dan bersedia menanggung rasa sakit ketika Sumi tiba saatnya melahirkan.
Perjanjian pun dibuat dengan disaksikan oleh orang pintar.
Hari itu Senin Wage, Mail bekerja di kantornya seperti biasa. Sumi yang seorang karyawati sebuah perusahaan sudah mengambil cuti ketika usia kehamilannya menginjak bulan ke delapan.
Di tengah kesibukan menyelesaikan tugas kantor, tiba-tiba perut Mail terasa mual-mual, mules, pating plilit. Rasa sakit itu tidak kunjung reda sampai siang hari.