HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika Pak Mar melakukan tirakat di sebuah makam kuna.
Pak Mar berharap didatangi harimau loreng sebagai pertana apa yang ia harapkan akan terkabul.
Namun semua jadi cerita misteri, karena ternyata yang datang macan tutul.
“Saya tidak melarang sampeyan datang ke sini untuk tirakat. Tapi apa sampeyan sudah siap dengan kejadian yang mungkin akan sampeyan temui?” ujar Mbah Kardi kepada Pak Mar (keduanya bukan nama sebenarnya).
Mbah Kardi adalah jurukunci gumuk Mbang Putih, dimana di situ terdapat dua buah makam kuna. Dan Pak Mar adalah seseorang yang akan melakukan tirakat di makam tersebut.
Mbah Kardi menginformasikan, jika peziarah yang datang ke sini banyak yang berhasil. Dengan syarat harus berani menghadapi godaan yang bakal ditemui.
Biasanya, pada tengah malam, peziarah akan didatangi penampakan berupa harimau loreng atau macan gembong berwarna putih.
Pak Mar sudah bulat tekadnya. Apa pun yang akan terjadi atas dirinya, dia siap menghadapinya. Kegiatan usahanya sebagai juragan batu gamping sudah setahun lebih bangkrut. Dia ingin mendapat wangsit, usaha apa lagi yang bisa dia tekuni.
Setelah mendapat izin Jurukunci, Pak Mar pun naik ke atas gumuk seorang diri. Di tengah malam yang sunyi, di bawah desau angin malam, Pak Mar bersamadi.
Sejam…, dua jam…, tidak ada kejadian suatu apa pun atas dirinya. Penampakan harimau loreng berwarna putih seperti yang dikatakan oleh jurukunci tidak kunjung hadir.
Ada suara kresek-kresek dari arah sebelah kirinya. Namun ketika ditoleh hanya seekor kadal berjalan di atas dedaunan kering. Pak Mar pun melanjutkan samadinya.
Pak Mar melirik arloji tangannya. Jarum jam menunjuk angka duabelas kurang lima menit. Tiba-tiba dari arah depan Pak Mar duduk bersila, terdengar suara, gerrr… Seperti dengusan seekor harimau.
Lhadalah! Benar juga! Pak Mar njondhil kaget kendati hatinya gembira. Matanya melihat ada cahaya yang sangat tajam berasal dari dua titik.