"HP anakmu ini dibajak lelembut. Kemarin ia kencing tanpa permisi di pohon besar, di depan gerbang makam. Ia juga menumpahkan air di atas batu nisan tanpa mengembalikan posisinya," papar Eyang Jarsim.
"Lalu apa yang harus kami lakukan Eyang?" tanya ibu Nano.
"Kembali ke makam. Nano harus minta maaf. Jangan lupa berdoa dan menabur kembang tujuh rupa," jelas Eyang Jarsim
Nano pun menjalankan sesuai perintah Eyang Jarsim.
Benar saja, 2 hari kemudian HP Nano sudah berfungsi normal lagi. Namun sejak saat itu, Nano jadi jarang menggunakan HP, bahkan lebih rajin dan selalu Salat tepat waktu. (Seperti dikisahkan Septaberlianto di Koran Merapi) *