HARIAN MERAPI - Cerita misteri ada sosok misterius yang menyamar jadi Pak Guru ikut main kartu remi di acara jagong bayi di rumah Agus.
Memang sepertinya ada yang tidak wajar dalam permainan kartu remi malam itu. Pasalnya, sudah lima kali kasutan, perolehan nilai akhir peserta sama persis.
Mneurut catatan, Pak Guru Joko memperoleh nilai +17, Miduk -5, Dalhar -20, dan Kisnadi -17 (semua bukan nama sebenarnya).
"Kok bisa ya? Sudah lima kali kasutan nilainya sama terus?" gumam Miduk.
"Gimana Pak Guru Joko kok bisa begini?" sahut Dalhar melontar tanya kepada peserta main yang duduk di sebelahnya.
"Mungkin karena besuk tanggal 17," jawab Pak Joko lirih dan klecam-klecem.
Penampilan Pak Guru Joko yang mengajar di SD Negeri Semanu, Gunungkidul pada acara jagong bayi di rumah Agus (bukan nama sebenarnya) ini memang agak berbeda.
Sejak tadi dia lebih banyak diam dan berkali-kali menatap ke sudut atas ruangan. Mungkinkah dia sedang bermasalah?
Ataukah karena kelelahan? Sebab dia baru saja tiba di rumahnya setelah menempuh perjalanan dari Semanu ke Godean dengan sepeda motornya?
Baca Juga: Guna menjaga Kondisifitas pada Pemilu 2024 Digelar Apel Bersama Tiga Pilar Sukoharjo
Acara jagong bayi itu kemudian berakhir pukul 22.30, Para pejagong merasa kasihan pada tuan rumah.
Karena beberapa hari sebelum melahirkan istri Agus dirawat di rumah sakit dan bayi yang dilahirkan juga dalam kondisi sangat memprihatinkan kesehatannya.
Pagi harinya selepas Subuh terdengar kabar bahwa anaknya Agus yang barusan lahir meninggal dunia. Jenazahnya akan dikebumikan hari itu juga pukul 10.00 di pemakaman Girilaya.
Miduk segera menyongsong Pak Guru Joko yang datang ke rumah duka dengan sepeda motornya, "Sudah mau berangkat ke Semanu, Pak Guru?"