Yono segera berkemas dan menstarter motor matic-nya. Ketika Yono baru saja berlalu, Slamet mendadak kebelet kencing. Maka dia cepat-cepat menuju ke kamar mandi gedung B, dekat ruang office.
Mengapa memilih gedung B? Sebab dia tidak memegang kunci gedung A. Kamar mandi tersebut letaknya agak menjorok ke dalam dan lampunya berwarna kuning. Sehingga sedikit remang-remang.
Baca Juga: Pasutri Ini Pertahankan Pembuatan Tempe Kedelai Secara Manual dan Gunakan Bungkus Daun Pisang
Saat sedang asyik-asyiknya kencing, tiba-tiba Slamet mendengar suara seperti langkah kaki seseorang menggunakan sepatu pantofel.
Tak-tok-tak-tok-tak-tok
Bulu kuduk Slamet seketika meremang. Dia tidak berani keluar dari kamar mandikarena suara itu terasa semakin mendekat. Padahal, kondisi kantor sudah kosong.
Seluruh karyawan sudah pulang ke rumah masing-masing. Tidak cukup sampai di situ. Beberapa menit kemudian, terdengar suara orang menyapu menggunakan sapu lidi.
Srek ... srek ... srek ...
Begitu terus berulang-ulang. Hingga Slamet yang masih berada di dalam kamar mandi, berdoa sebisanya. Akhirnya, lama kelamaan suara itu perlahan menghilang. Barulah Slamet berani keluar dari kamar mandi.
Baca Juga: Dirawat di RSUP Sardjito, Kondisi Kesehatan Cak Nun Makin Membaik
Namun, betapa kagetnya Slamet ketika melihat di luar tidak ada siapa pun. Padahal, sebetulnya tadi dia masih berpikiran positif. Bisa jadi ada karyawan yang mampir.
Namun, dia kembali tersadar. Untuk apa menyapu malam-malam begini? Dia pun sedikit berlari. Ketika sudah sampai di pos jaganya, dia melihat lampu salah satu ruang office gedung B mendadak menyala.
Padahal tadi dia yakin betul jika kondisi lampu di setiap ruangan sudah padam. Lalu, siapa yang menyalakannya? (Seperti dikisahkan Reni Asih Widiyastuti di Koran Merapi) *