“Wah, wah! Tumben pak Malik ngopi sampai bergelas-gelas. Tapi kuat enggak ya lambungnya.”
Tiba-tiba suara pintu serperti membuka dan menutup kencang. Jeglek!
Baca Juga: Enam tips menjaga kebersamaan suami istri, salah satunya belajar memahami pasangan
Terkejutlah atasan Malik yang sedang fokus mematikan monitor dan mengingat gelas-gelas kopi. Saat mata mengecek ke arah pintu, hanya menyisakan gorden-gorden jendela bergoyang, seakan ada yang keluar dari ruangan tersebut.
Pemadaman yang diceritakan akhirnya terjadi, lampu ruangan mati. Atasan Malik menjadi gelisah seperti ketakutan, lantas ia pergi dari ruangan itu.
Terhitung sudah lima hari Malik merasa tidak nafsu makan setelah ronda pertamanya.
Lidahnya hanya menyukai kopi, istrinya pun tampak kebingungan. Pernah diajak ke dokter keluarga, tetapi menurut dokter keadaannya baik-baik saja.
Perjalanan pulang kali ini begitu larut, cuaca teramat gelap karena hujan lebat sepertinya akan tiba. Benarlah, sampai di gapura desa dan melewati pos kampling, tiba-tiba hujan deras datang.
Baca Juga: Laporan Ibadah Haji: Bus Shalawat Berhenti Sementara pada 6-13 Zulhijjah 1444 H, Ini Alasannya
Malik yang gontai kebingungan hendak kembali ke pos kampling untuk berteduh.
Saat menepi ingin memutar, dirinya justru berhenti di kios kopi yang pernah disambangi. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *