HARIAN MERAPI - Kisah cerita horor tinggal di perumahan yang sepi.
Muncul lemparan bola gaib saat hujan gerimis pada malam Jumat.
Lingkungan perumahan menurut saya merupakan lingkungan tempat tinggal yang sepi.
Baca Juga: Perbaikan Enam Ruas Jalan di Kabupaten Karanganyar dengan Sistem Long Segmen, Ini Targetnya
Sepi disini dapat diartikan sepi karena warga masyarakatnya yang lebih banyak menghabiskan waktu dan beraktivitas di dalam rumah.
Sehingga banyak pula masyarakat beranggapan jika tinggal di lingkungan perumahan suasananya tenang dan nyaman.
Namun tidak semua lingkungan yang ada di sekitar kita mampu menghadirkan keamanan dan kenyamanan.
Akhir-akhir ini muncul kekhawatiran pada diri keluarga saya dan beberapa warga masyarakat di lingkungan tempat kami tinggal.
Waktu itu adalah malam jum’at. Seperti biasa ibu saya akan mengikuti yasinan dengan ibu-ibu jamaah yasin perumahan dan warga masyarakat yang tinggal dekat perumahan.
Rutinan diadakan satu minggu sekali setiap malam jumat. Malam itu saya mengantar ibu saya ke rumah saudara terlebih dahulu karena ibu saya akan berangkat yasinan bersama-sama dengan saudara dan ibu-ibu yang lain.
Baca Juga: Gara-gara bertemu Prabowo, Gibran dipanggil PDI Perjuangan, ini yang dibicarakan
Saya mengantar ibu saya menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan setelah gerimis melanda sejak sore, saya dan ibu saya melewati rumah tetangga yang berbeda blok. Rumah itu bertingkat dan berukuran lumayan besar.
Tiba-tiba, bruuuk!! terdengar bunyi bola terjatuh dari atas ke bawah menuju jalan yang biasa dilewati orang-orang.
Bola yang terjatuh dari atas genting rumah bertingkat dan besar itu hampir saja mengenai kepala saya saat sedang mengendarai sepeda motor.
Saya dan ibu saya bener-benar bingung karena tidak ada angin tidak ada hujan bola jatuh sendiri dari atas ke bawah seperti ada yang melempar dari atas genting rumah.