Mereka pun dapat bernapas lega.
“Syukurlah kalian bisa sampai tempat ini, karena banyak yang tersesat dan tidak diketahui keberadaannya.”
“Apakah kami tersesat di desa gaib?”
“Sebaiknya kalian beristirahat karena sore nanti akan melakukan survei ke lokasi.”
Pak Lurah pun berpamitan seolah tak ingin menjelaskan kejadiann yang mereka alami.
Sore ini mereka memutuskan untuk survei lokasi kegiatan didampingi pemuda desa.
Suryo nama panggilannya tubuhnya tinggi kekar, kulitnya sawo matang, dan ia nampak begitu berwibawa.
Ia merupakan cucu sesepuh desa.
Matahari sebentar lagi akan menenggelamkan dirinya bersama kenangan.
Mungkin hari ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka. Selangkah demi selangkah mulai menapaki Bukit Turgo.
Pohon-pohon begitu rimbun dan jalan begitu licin jika tidak hati-hati dapat tergelincir.
Suryo tak hanya menjadi penunjuk arah, ia pun menceritakan berbagai sejarah tentang Bukit Turgo.
Suryo meskipun wajahnya dingin tapi dia begitu ramah sehingga dapat berbaur dengan Aldi dan teman-temannya.