HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Markun berkunjung ke rumah nenek
Malam itu ia nekat pulangnya dan ditemani sosok lelaki.
Namun ternyata sosok itu adalah ......pocong. Kok bisa?
Baca Juga: Fraksi Gerindra DPRD Temanggung lakukan PAW. Penggantinya Untung, ternyata ada ini dibalik itu semua
“Nek, aku harus pulang malam ini juga. Kasihan isteriku. Sendirian di rumah”, ujar Markun sambil menjabat erat tangan Embahnya.
Mbah Wasil, Neneknya Markun, berharap cucu kesayangannya tersebut mau menginap barang semalam.
Namun Markun bersikukuh tetap ingin pulang. Markun segera menstarter motornya.
Benar kata Neneknya. Jalan pulang menuju rumahnya teramat sangat sepi dan gelap gulita.
Ditambah hujan gerimis yang turun sejak sore belum juga reda.
Rumah Nenek Wasil berjarak tigapuluh lima kilometer dari rumah Markun. Berada di punggung sebuah bukit.
Baca Juga: Kasus penembakan di Puskesmas Depok I, Kapolres Sleman : Hanya ditemukan gotri
Jegagik! Di ujung lorong desa Embahnya, Markun terkaget- kaget.
Tiba- tiba di pinggir lorong ada seorang lelaki berbaju dan bercelana putih, kopiahnya juga putih, mencegatnya.
“Oh, mangga, Pak. Mau nunut?”, tanya Markun penuh hormat.
“Saya disuruh Mbah Wasil menemani sampeyan”, tutur lelaki tersebut yang langsung duduk di belakang Markun.