Sejak apa yang dilakukannya terhadap Putri, Andris seakan memilih menyendiri, menjauhi semua orang.
Riski, yang masih bersama Koco, duduk di sudut lain, sambil mempelajari situasi.
Kecuali, Koco, yang tetap saja tak berkedip matanya melihat kemolekan tubuh Putri.
"Cah kui ayu yo asline, tapi kok ra waras, moso adem-adem ngene mek gawe ngunu iku? (Anak itu cantik loh aslinya, tapi kok sedikit kurang waras, masa dingin-dingin begini pakai pakaian kaya begitu)," ujar Koco kepada Riski.
Baca Juga: Sewu Dino Bagian 15: Murka Mbah Tamin
Tapi, keduanya terhenyak ketika lelaki misterius berkulit pucat itu menimpalinya.
"Kancamu onok sing ngandeli, cah wedok sing ayu, tapi asline rupane remuk sampek gak kekiro (Temanmu ada yang menggantikan, seorang perempuan sangat cantik tapi rupa aslinya hancur sampai tak terkira),"
Tapi beda dengan Koco, Riski justru baru sadar, jika sedari tadi pemuda ini ada di sebelahnya.
Terkadang, hawa keberadaannya samar, tapi Koco yang memang kurang peka, melihatnya biasa saja.
"Ngapusi kowe, cah ayu koyok ngunu kok diomong remuk, ndasmu iku remuk (bohong kamu, anak cantik begitu kok dibilang hancur, kepalamu itu yang remuk," sergah Koco.***