"Pak, baksonya seperti biasa ya, tapi dibungkus," ucap Sutardi.
"Kok tumben sepi yo, Mas," ucap Sarto sambil membungkus bakso.
"Iya, Pak soalnya ada tetangga yang meninggal di RT 23," jawab Sutardi.
"Ooh, pada ke sarean to," gumam Sarto.
Setelah selesai membungkus pesanan bakso dan Sutardi telah pergi. Sarto mengurungkan niatnya berjualan di RT 23.
Ia memutuskan untuk pulang karena perasaanya tak nyaman.
Belum sempat Sarto menyalakan motornya, ia melihat rombongan pengantar jenazah dari arah berlawanan.
Namun, anehnya rombongan tersebut semua memakai jubah berwarna hitam.
Baca Juga: Seorang pelajar di Bantul diamankan polisi karena menjual bubuk petasan, ini kronologinya
Sarto terdiam sejenak dengan perasaan yang berdebar-debar.
Pasalnya sebentar lagi rombongan tersebut akan melewatinya.
Saat rombongan tersebut tepat lewat di sampingnya, angin berembus membuat bulu kuduk Sarto meremang.
Ia seketika teringat akan cerita Sutardi.
Jika yang meninggal masih dalam perjalanan pulang dari RS di luar kota. Dan perkiraan sampai masih satu jam lagi.