Setelah berjalan kurang lebih setengah jam mereka memasuki kampung, mereka baru merasa ada yang ganjil dari peristiwa yang mereka alami baru saja.
“Kyai ! bukannya itu tugu desa,” Tiba-tiba kang sahru membuka pembicaraan.
“Ya benar itu tugu batas desa! Apa ada yang aneh rul !” jawab kyai.
Setelah berjalan kurang lebih setengah jam, mereka memasuki kampung. Mereka baru merasa ada yang ganjil dari peristiwa yang mereka alami baru saja.
“Bukannya sebelum desa ini tidak ada kampung,” jawab Kang Sahrul.
Sang kyai hanya diam, ia mencoba mengingat ingat peristiwa yang baru saja ia alami.
Benar, sebelum desa ini tidak ada kampung, batin sang kyai.
Terus bagimana mungkin tadi ada keramaian di sana?
Kang Sahrul terus melaju mobilnya dengan menambah kecepatan mobilnya.
Mereka tak saling berbicara hanya saling memendam dalam benak mereka rasa penasaran atas peristiwa yang mereka alami.
Tak berapa lama terdengar suara adzan subuh dari masjid desa.
Kang Sahrul segera memasukkan mobilnya ke parkiran.
Sang kyai mengambil air wudhu bergegas ke masjid, di sana sudah ditunggu jama’ah untuk mengimami sholat subuh.
Setelah pukul 06.00 pagi sang kyai memanggil Kang Sahrul. Dalam benak sang kyai masih merasa penasaran akan kejadian tadi malam.
Mereka berdua mencoba mengingat peristiwa itu, namun hanya sedikit yang dapat mereka ingat.