Tanpa berpikir panjang sang kyai mengikuti masuk ke dalam rumah.
Begitu sang kyai saat masuk ke dalam rumah tampak beberapa orang sudah ada disana menyambut ke datangannya dengan ramah.
Hidangan dalam ruangan tampak lengkap dari buah-buahan serta berbagi jenis makanan ringan tersedia.
"Silakan dinikmati kyai!" Tuan rumah membuka pembicaraan.
Sang kyai dan Kang Sahrul mengambil beberapa buah untuk mereka nikmati.
Belum sempat sang kyai menjawab pertanyaan tuan rumah, tuan rumah telah terlebih dahulu meneruskan pembicaranya.
“Maaf kyai!, barang kali kami sedikit mengganggu perjalanan kyai, namun kehadiran kyai merupakan berkah bagi kami,” Lanjut tuan rumah
“Berkah bagimana ?” jawab sang kyai.
“Keluarga kami sedang mendapatkan anugrah mendapatkan cucu, dan kami bermaksud untuk mengadakan tasyakuran, namun kyai yang harusnya memimpin doa malam ini berhalangan hadir, sedangkan kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya,” jelas tuan rumah.
Sang kyai mendengarkan dengan seksama sambil sesekali menganggukkan kepala.
Sang kyai dan tuan rumah serta diikuti oleh orang-orang yang diduduk di dalam rumah segera beranjak pergi ke dalam masjid.
Proses doa bersama berjalan dengan lancar, tanpa ada suatu halangan apapun.
Semua berjalan dengan normal. Setelah selesai acara sang kyai dan kang Sahrul segera meminta pamit.
Seperti biasanya kyai saat pulang memimpin doa, ia pun diberi berkat dari besek yang berisi berbagi jenis makanan sebagi bentuk penghormatan bagi kyai.
Kang Sahrul segera menhidupkan mobilnya serta memacu mobilnya ke arah jalan raya.