HARIAN MERAPI – Masjid Plosokuning di Ngaglik, Sleman, merupakan satu dari empat Masjid Pathok Negoro Keraton Yogyakarta. Keberadaannya di masa lalu sebagai benteng pertahanan fisik dan spiritual.
Salah satu nilai sejarah penting dari Masjid Plosokuning adalah fungsinya di masa lalu sebagai benteng pertahanan fisik dan spiritual Keraton Yogyakarta.
Menurut sejarahnya, Masjid Pathok Negoro Keraton Yogyakarta di Plosokuning ini sudah ada sejak zaman Sultan HB I.
Takmir Masjid Pathok Negoro Plosokuning M Khamudin Purnomo, mengatakan masjid tersebut bahkan sudah ada sejak sebelum berdirinya Keraton Yogyakarta pada tahun 1755 Masehi.
Dia mengatakan, pada awalnya Masjid Plosokuning hanya berupa langgar atau masjid kecil yang ada di selatan Masjid Plosokuning yang sekarang.
“Ketika Keraton Yogyakarta berdiri, langgar itu kemudian dipindah dan diperbesar, dan menjadi Masjid Pathok Negoro Plosokuning ini”, kata Khamudin, menjelaskan.
Sebagai masjid tua dan bersejarah, Masjid Plosokuning masuk dalam kategori benda cagar budaya.
Berbagai upaya perbaikan harus seizin Keraton Yogyakarta dan Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya DI Yogyakarta.
Sejauh ini, Masjid Plosokuning mengalami perbaikan sebanyak lima kali. Semua perbaikan dilakukan dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.
Baca Juga: Wiyatiningsih Resmi Jadi Rektor Perempuan Pertama di UKDW Yogyakarta
Terkait fungsinya sebagai pathok negoro, Masjid Plosokuning merupakan satu dari empat masjid pathok negoro tersebut.
Menurut Khamudin, masjid itu disebut pathok negoro karena fungsinya sebagai benteng keraton. Baik benteng dalam pengertian fisik maupun spiritual.
Dia mengatakan, empat masjid pathok negoro berada di empat penjuru mata angin, yang dalam filosofi Jawa disebut pajupat lima pancer.
Artikel Terkait
Daftar menu takjil Masjid Kampus UGM Jumat 24 Maret 2023, begini cara dapatkan voucher buka bersama
Langit-langit Masjid Tifatul Makassar Tiba-tiba Roboh Saat Shalat Isya, 5 Jamaah Dilarikan ke Rumah Sakit
Inilah masjid yang tepat digunakan untuk iktikaf pada buan Ramadhan
Dukung Destinasi Wisata Masjid yang Memiliki Keunikan di Jalur Mudik, Kemenparekraf Luncurkan E-Booklet
Mahasiswa Unisa dan remaja Masjid Al Falaah gelar talkshow seputar maag saat jelang buka puasa