HARIAN MERAPI - Sebuah pengalaman misteri dialami oleh mahasiswa KKN, etiak tanpa sadar mereka diundang pesta oleh lelembut.
Baru saja seminggu berada di tempat KKN sudah dirasakan oleh segenap peserta kalau perbekalan semakin menipis, padahal lokasi KKN yang ditempatkan di kaki Gunung Merapi Merbabu tepatnya di Suro Teleng jauh dari pertokoan dan Pasar.
Jadinya Para Mahasiswa KKN saling mengencangkan ikat Pinggang.
Baca Juga: Kisah mistis jembatan spoor serayu, terdengar suara gamelan lengger ada malam Rabu Wage
Saat hati termenung dan membayangkan makanan yang enak enak tiba tiba datanglah seorang laki laki hitam berewok dan agak sangar mengundang mereka untuk pesta pernikahan anaknya dan sekalian kenduren selamatan.
Mendapat undangan tersebut maka senanglah hati para mahasiswa dan disanggupi oleh teman teman yang lain dengan gembira pula, karena terbayang makanan yang enak enak.
Hanya dua orang Mahasiswa yang tidak ikut karena jaga di posko KKN jangan sampai kosong.
Pergilah teman teman Mahasiswa KKN sesuai undangan malam itu dengan berjalan kaki saja karena lokasi pesta menurut bapak yang mengundangnya tadi hanya dekat saja dari Posko Mahasiswa KKN.
Baca Juga: Cerita misteri ada suara tertawa cekikikan di balik pintu kantor pemasaran buah di Semarang
Tak berapa lama melangkah meninggalkan Posko KKN, nampaklah dari kejauhan sepertinya tempat hajatan sesuai yang diinfokan bapak yang mengundangnya tadi. Hiruk pikuk pun ada disana bahkan suara musik terdengar mengalun.
Hanya saja lagu lagu yang berkumandang baru saat itu didengarnya beda. Lampu dan dekorasipun nampak juga, namun tetap lain dari biasanya, batin para mahasiswa KKN yang menghadiri undangan tersebut.
Dari kejauhan nampak ibu ibu yang rewang tua renta rambut terurai berwajah buruk (maaf seperti wewe).
Kursi kursi yang ditata di halaman rumah tidak seperti biasanya, juga tenda yang biasanya berwarna putih atau cerah itu berwarna hitam.
Baca Juga: Cerita misteri di balik kecelakaan bus di Tawangmangu yang membawa rombangan mahasiswa
Dan yang among tamu bapak bapak dan ibu ibu ala kadarnya tidak berhias alias buruk rupa seperti yang pada rewang.
