Ingin masuk Surga, sifat ini yang harus dijauhi

photo author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 13:15 WIB
Ilustrasi  (Foto: Pexels : Nicole Michalou)
Ilustrasi (Foto: Pexels : Nicole Michalou)

Setelah dekat Syam giliran yang naik adalah pembantunya maka si pembantu itu naik unta dan Umar yang memegang tali unta dan di jalan yang dilewati terdapat air seperti air bah.

Maka Umar masuk dan melewati air itu sambil berjalan serta pembantunya menaiki untanya sedang dia menghimpit sandalnya di bawah ketiaknya yang kiri.

Baca Juga: BRI kembali bersinar di panggung internasioal, kini borong 15 penghargaan di ajang FinanceAsia 2025, berdaya saing global

Kemudian keluarlah gubernur syam yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah, dia termasuk golongan 10 orang yang diberi kabar gembira dengan masuk surga.

Gubernur itu berkata wahai Amirul mukminin sungguh para pembesar Syam sama keluar menyambut tuan maka tidak baik rasanya kalau mereka itu melihat tuan seperti ini, yakni menarik tali unta sedang membantunya naik untanya.

Kata Umar sungguh Allah telah menjadikan kita mulia dengan sebab Islam maka saya tidak usah memperlihat memperhatikan kata orang.

Demikian kisah dari amirul mukminin, kisah teladan sebagai pejabat tinggi yang tidak sombong, bahkan berbagi tumpangan dengan pembantunya. Mungkin untuk saat ini bisa bergantian mengemudi.

Kisah tawadhu adalah bukti penyelamatan manusia di dunia, yakni tidak sombong dan mendapat penghargaan, derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sombong.

Orang sombong akan dibicarakan negatif sedangkan orang tawadhu, dibicarakan positif. (*)

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Zaman Jahiliah dan Surga Koruptor

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X