HARIAN MERAPI - Penetapan hijriah sebagai tahun kalender dalam islam dan Muharram sebagai bulan pertama mempunyai sejarah tersendiri.
Dengan tahun hijriah ini, umat islam menjadi memiliki kalender tersendiri.
Kalender dari umat Islam ini dimiliki sejak kepemimpinan dari Khalifah Umar Bin Khattab.
Pada penanggalan atau kalender sebelumnya, umat Islam mengacu pada peradaban Arab pra Islam yang hanya mengenal bulan dan tanggal saja tanpa adanya tahun.
Pada penanggalan Arab pra Islam ini terjadi kekurangan atau kelemahan yakni proses pengarsipan surat yang urusan kenegaraan yang menjadi sulit.
Baca Juga: 12 destinasi wisata di Jakarta yang menarik dikunjungi saat libur panjang
Maka itu pada tahun tersebut di bawah kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab muncul gagasan membuat kalender Islam secara tersendiri.
Musyawarah yang dipimpin oleh Khalifah Umar Bin Khattab bersama sahabat, menyepakati untuk mengadopsi sistem kalender arab pra Islam tetapi kemudian disempurnakan.
Dari berbagai penyempurnaan itu diantaranya adanya tahun.
Yang menjadi permasalahan saat itu mulai kapankah dimulai tahun Islam itu?.
Hingga kemudian Ali bin Abi Tholib mengusulkan dimulai sejak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam hijrah dari Mekah ke Madinah.
Baca Juga: Kejati Jateng tahan tersangka kasus korupsi Plaza Klaten Rp 10,2 miliar, ini kasusnya
Tahun tersebut juga mengacu ke hitungan Masehi sekitar tahun 622 Masehi.
Mengapa dipilih dari mulainya hijrah. Pertimbangannya adalah momentum perpindahan dari jahiliyah ke Islamiyah, yakni momentum hijrah Nabi sebagai simbol perpindahan umat Islam dari jaliyah ke masyarakat madani.
Perbincangan pun bermulai pada bulan apa sebagai awal tahun hijriah.