HARIAN MERAPI - Cerita misteri kabotan jeneng bagian pertama, Wahid sejak di bangku SD sudah mulai terbebani.
Wahid adalah anak pertama dari lima bersaudara. Keluarganya cukup terpandang di desanya.
Ayahnya Wahid pernah menjabat sebagai TNI-AD sekaligus kepala desa. Ibunya Wahid adalah anak tunggal yang mewarisi tanah dan sawah yang luas.
Baca Juga: Cerita misteri suara jerit tangis bayi di rumpun bambu
Bisa dibilang, keluarga Wahid menjadi salah satu orang terkaya di kampungnya.
Dibandingkan dengan nama-nama adiknya yang terbilang umum dan sederhana, nama lengkap Wahid terkesan anti mainstream.
Bayangkan saja, di tahun 75-an, sudah ada bayi yang menyandang nama terdiri dari 4 kata.
Dan lagi, apabila ditelaah kata demi kata dari rangkaian nama itu, ternyata mempunyai arti yang tidak main-main. Rasanya tidak berlebihan jika nama itu dibilang cukup berbobot.
Umumnya orang tua memang cenderung memiliki kebanggaan serta ekspektasi yang tinggi kepada anak pertamanya.
Baca Juga: Cerita misteri di balik kecelakaan bus di Tawangmangu yang membawa rombangan mahasiswa
Sayangnya orang tua sering kali tidak sadar bahwa hal tersebut justru bisa membebani mental si anak ke depannya.
Benar saja, sejak di bangku SD, Wahid sudah mulai terbebani. Dia kehilangan keceriaan karena sering dibandingkan dengan adik kandungnya sendiri.
Sahid, anak kedua, ternyata memiliki otak yang sangat encer. Awalnya iseng-iseng ikut ke sekolah bareng kakaknya, eh kok ndilalah bisa menerima pelajaran dengan baik.
Bahkan selanjutnya kecerdasan Sahid menyalip kakaknya.
Baca Juga: Cerita misteri melihat penampakan Nyi Roro Kidul saat liburan Idul Fitri di pantai
Prestasi akademik Sahid dari bangku SD hingga kuliah, sangat mengagumkan. Lebih-lebih lagi, Sahid juga memiliki kemampuan sosialisasi yang sangat baik. Maka tak bisa dihindari apabila Sahid sangat populer di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.