HARIAN MERAPI - Ini cerita misteri tentang jembatan di ujung kampung bagian pertama, berangkat ke Kampung Kidul untuk nonton pagelaran wayang
Selepas Maghrib, seperti biasa Koko dan kawan-kawannya selalu pergi untuk nongkrong.
Kadang mereka nongkrong di gardu ronda di tengah kampung, kadang di dangau di pinggir sawah Wak Maman, kadang di warung kopi Mpok Surinah, kadang di pos ojek di ujung gang masuk ke kampung mereka.
Baca Juga: Cerita misteri jeritan minta tolong seorang wanita dari rumah kosong di malam yang mencekam
Tempat nongkrongnya memang berpindah-pindah tergantung mood mereka.
Kampung mereka memang tidak terlalu luas. Kampung kecil yang diapit persawahan di Utara, Selatan, Timur dan Barat itu memang terkesan terisolir.
Untuk membeli segala keperluan ataupun sekadar jajan pun mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh melalui persawahan yang sangat luas tanpa penerangan sama sekali.
Tak heran, selepas Isya, para penduduk kampung itu sudah masuk rumah karena memang tidak ada yang bisa dilakukan di luar.
Baca Juga: Cerita misteri bayangan hitam yang seakan sengaja menampakkan diri
Hanya Koko dan beberapa pemuda saja yang sering keluar untuk nongkrong. Itu pun hanya sampai jam sepuluh malam, dan setelah mereka pulang, kembali kampung itu sepi tanpa ada seorang pun yang berani keluar.
''Dut, nanti malam kita nonton wayang, yuk!'' ajak Koko siang itu saat bertemu dengan Tris Gendut saat mereka pulang dari sawah.
''Di mana?'' tanya Tris. Dia memang belum mendengar ada pagelaran wayang itu.
''Di Kampung Kidul sana,'' jawab Koko.
''Ok, setuju. Kita rame-rame saja ke sana,'' sahut Tris Gendut.
Baca Juga: Cerita misteri suara burung hantu jadi pertanda akan ada yang meninggal
