Hiburan orang-orang desa salah satunya adalah wayang. Setiap ada warga yang punya hajat, mereka selalu nanggap wayang.
Orang-orang yang menonton wayang tak hanya dari kampung yang punya hajat saja, tapi dari kampung-kampung lain biasanya juga akan datang menonton.
Seperti biasanya, Koko dan kawan-kawan akan menonton wayang di mana pun
pagelaran itu berlangsung.
Selepas Isya, Koko dan kawan-kawannya berangkat ke Kampung Kidul untuk menonton pagelaran wayang.
Untuk menuju ke Kampung Kidul, mereka harus melalui jalan kecil yang diapit persawahan tanpa penerangan sama sekali.
Penerangan hanya dari lampu sepeda motor yang mereka naiki. Setelah melalui persawahan, mereka harus menyeberang sebuah jembatan yang melintas di atas sungai pembatas desa. (Dikisahkan Fery yanni di Koran Merapi) *