Tantangan itu dilayani Achmad Danom, mereka yang berseteru itu sepakat tempat pertempurannya di Pakwarak (kini perempatan Koramil Borobudur), yang dulu merupakan tempat kubu-kubu pertahanan serdadu Belanda dan begundalnya.
Untuk mengumpulkan para prajurit lasykar Pangeran Diponegoro yang posisinya terpencar-pencar di pedusunan, maka Achmad Danom memukul Bende Penantang itu sebagai tanda menantang perang.
Dalam pertempuran sengit antara lasykar Pangeran Diponegoro melawan serdadu Belanda dan begundal-begundal yang memihaknya, Patih Tingal menyatakan kekalahannya. (Amat Sukandar/Koran Merapi)