Pak Iswandi menyebut, salah satu laku spiritual bahkan harus dijalani sepanjang hidup. Di antaranya tidak boleh meludah sembarangan.
Dia menjelaskan, tidak meludah sembarangan itu punya makna agar orang selalu berhati-hati menjaga mulut dan perkataan. Selain itu, juga mengajarkan tentang kesopanan.
Selain itu, juga ada laku yang tidak membolehkan buang air kecil selama masih ada matahari. Dan, banyak lagi laku yang memang berat untuk dijalani.
Baca Juga: Usulan Trump usir warga Palestina dari Jalur Gaza ditentang Raja Yordania, begini alasannya
Hal menarik lagi yang masih diingat Pak Iswandi, adalah ketika Mbah Jayeng meramalkan masa depan Sukino.
"Waktu itu mungkin sekitar tahun 1977, Mbah Jayeng bilang kalau Sukino nanti akan jadi tumbal negara bersama tiga orang teman seperguruannya," kata Pak Iswandi.
Seperti pada cerita mistis sebelumnya, Sukino bersama Sypriyadi, Harjanto, dan Eyang Sapu Jagat, memilih hidup di alam antara untuk menjaga negara secara gaib.
Baca Juga: Angkat Drama Rumah Tangga, Produksi Film 'Our Son' Dimulai dari Jogja
"Jadi hal itu sudah disampaikan Mbah Jayeng sebelum terjadi, karena Sukino baru meninggal tahun 1986. Saya merasa ada benarnya kata Mbah Jayeng itu, karena peti jenazah Sukino terasa ringan waktu diangkat," ungkap Pak Iswandi. *