Warga dusun ini tidak tahu dari mana asal ikan-ikan itu. Karena lokasi sendang ini jauh dari sungai dan terisolasi di sebuah lembah tepian dusun.
Ikan tambra warna merah itu kini sudah besar. Panjang badannya kira-kira 30 cm, yang kadang-kadang muncul di tengah kerumunan ikan-ikan lainnya.
Dan anehnya, bila sendang ini dikuras untuk dipanen ikannya, ikan tambra merah itu tidak bisa ditemukan. Entah di mana ikan itu berada.
Sehingga, sampai kini tidak ada warga setempat yang berani menangkapnya. Karena mereka
menganggap, ikan tambra itu adalah ‘pemimpin’ ikan yang ada di sendang ini.
Kini, air dari sendang Piwakan kecuali untuk mencukupi kebutuhan air dan tempat mandi
umum warga dusun Gopaan, air limpahannya dimanfaatkan untuk mengairi lahan persawahan
dan tegalan di sekitarnya.
Sementara tanggul dan tebingnya sudah diperkuat dengan bangunan
bersemen. Jalan dusun yang menuju ke sendang ini juga telah diperlebar dan diperkeras dengan cor semen, sehingga tidak licin pada musim hujan. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *