Mbah Pardi : “Ada apa?”
Rendi : Tolong Mbah kaki saya terluka.”
Mbah Pardipun mengobati luka Rendi dan memberikan petuah untuk tidak bermain hingga menjelang malam terlebih di hutan karena sangat berbahaya.
Ia juga menceritakan mengenai Embung Kinanthi yang konon dijaga oleh sesosok manusia bertubuh ular besar yang merupakan prajurit Nyai Kinanthi untuk menjaga embung. Sosok itu akan menampakkan diri saat terganggu terlebih saat hari berganti malam. Mbah Pardipun mengantarkan mereka pulang kerumah masing-masing dengan selamat. (Dikisahkan Rio Ahmad Ghofarudin, UAD Jogja di Koran Merapi)*