HARIAN MERAPI - Cerita misteri ketika melakukan tirkat di Gunung Mijil. Keanehan terjadi, lantaran rasanya mereka hanya semalam saja mengikuti tirakat.
Namun ternyata mereka hilang selama satu tahun, yang berarti sesungguhnya mengikuti tirakat selama satu tahun untuk waktu nyata di dunia dan hanya semalam untuk di dunia gaib.
Ini kisah bapakku dan 3 kawannya yang sejak bujang suka tirakat atau nglakoni, dengan mendatangi tempat-tempat keramat.
Baca Juga: Kerasan tinggal di rumah kontrakan meski sering diganggu penampkan hantu
Lebih-lebih tempat yang ada nilai sejarahnya. Termasuk situs yang berada di sekitar Sambeng yang mehahirkan trah ngaluhur.
Suatu saat ia berkunjung ke Bukit Mijil. Kebanyakan tiap pergantian tahun Jawa selalu mengadakan tirakat khusus. Tirakat di tahun baru harus dilakukan dengan bepergian. Gunung Mijil inilah yang dijadikan tempat tirakat.
Bapak pamit keluarganya mau kerja ke Jakarta. Padahal sedang bepergian ke Gunung Mijil bersama rekannya. Begitu sampai di tempat yang dituju, ia menemukan banyak orang yang juga berkumpul layaknya peringatan tahun baru.
Bapak diterima layaknya tamu yang datang. Termasuk mendapat penghormatan karena datang dari luar daerah. Para tamu pada ngobrol dengan canda tawa.
Baca Juga: Mancing di jembatan Sungai Progo pada tengah malam, didatangi makhluk raksasa seperti gendruwo
Aneka masalah yang dibicarakan. Ada selingan guyonan di obrolan itu. Terdengar tawa saat ada lucunya.
Pembicaraan di pesta itupun usai juga. Bapak segera pulang layaknya yang lain. Ia pulang dan turun gunung. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang petani yang baru bertanam palawija.
"Saking pundi, Pak?" tanya orang itu.
"Tirakat Malam Satu Sura, Pak!"
Baca Juga: Membuang pembalut wanita secara sembarangan saat haid pertama kali berujung cerita misteri
"Wadeew..malam satu Sura itu masih 3 hari lagi, Pak!"
Mendapat keterangan itu bapak jadi kaget. "Lha berarti aku sudah setahun ikut perayaan itu!" batinnya.