Lalu seorang laki-laki tua membawakan Roni segelas teh yang masih mengepulkan asap. “Tiyang pengen sukses kui kudu rekoso. Ojo wani-wani pingin sugih nanging ora gelem kerjo,” ucapnya lembut pada Roni.
Roni tak akan pernah melupakan kejadian misterius itu. Entah mimpi atau bukan, Ia berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. (Dikisahkan Anis Hidayah di Koran Merapi) *