Lalu dia berkata, bahwa beberapa saat tadi dia merasa ada angin yang aneh masuk ke rumah yang membuat dia terjaga
Percakapan kami hanya sampai disitu dan akupun disuruh tidur kembali.
Beperapa hari kemudiaan, kakak laki lakiku mendapat info, bahwa kamar yang kutempati itu dulu pernah untuk mengubur janin yang keguguran milik ibu kontrakan.
Meski begitu, kami berempat tidak pindah kontrakan. Mulai saat itu, setiap mau tidur, aku selalu berdoa.
Sampai 3 tahun kemudian aku pindah dari kontrakan karena akan menikah, kami berempat tidak pernah ada gangguan lagi. (Dikisahkan Wuryaniningrum di Koran Merapi) *