Sejak pagi hingga petang pelayat di rumah Mbah Samir berlalu lalang datang dan pergi, menghaturkan bela sungkawa.
Pukul sepuluh malam, Ketika tak ada lagi pelayat yang datang, Arum menutup pintu kayu rumahnya yang berdecit. Tepat saat itu burung kedasih kembali berkicau di atas atap rumahnya. (Dikisahkan Nila R.Rosyida di Koran Merapi) *