Kemudian ia lalu kencing. Selesai kencing ia lalu kembali duduk di dekat Rianti. Waktu itu udara berhembus sepoi-sepoi basah meniup dedaunan dan daun-daun dibawah pohon cemara itu tampak melambai-lambai.
Ridwan dan Rianti hanya berbicara ringan-ringan saja bicara tentang kelulusannya dan rencana akan masuk (kuliah) di perguruan tinggi. Lama-lama tangan Ridwan merangkul Rianti.
keduanya tampak birahinya memuncak. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *