Setelah percakapan itu mereka pergi menjauhi ruang laboratorium. Beranjaklah ke pos satpam dan menceritakan kepada rekan penjaga gedung sekolah yang lainnya. Ada yang tertawa dan tidak mempercayai hal tersebut.
Ketika mereka ramai-ramai mengecek ruangan tersebut semua tampak biasa dan sepi. Tidak ada penampakan apa pun.
Meski demikian, mata Lutfi terlihat terperanjat ketika melihat alat peraga organ manusia telah berpindah tempat dari atas lemari dan sudah ada tepat di depan pintu masuk ruang laboratorium.
Seakan alat itu tengah menunggu kedatangan Lutfi. -Habis (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi)*