Ritual 'Nge Tiam' yang sakral 5, Pembakaran Liong untuk mengirim kembali arwah

photo author
- Sabtu, 2 Desember 2023 | 21:40 WIB
Barongsai yang sudah ditiam ( MERAPI-HENDRO WIBOWO)
Barongsai yang sudah ditiam ( MERAPI-HENDRO WIBOWO)

HARIAN MERAPI - Ritual 'Nge Tiam' yang sakral 5, Pembakaran Liong untuk mengirim kembali arwah. Ada sebuah peristiwa mistik yang terjadi beberapa waktu lalu.

Saat itu mereka sedang memainkan liong (naga) di pinggir pantai. Menurut pengakuan salah seorang pemain, saat memainkan naga ritual itu, mereka merasa aneh. Ular raksasa itu seperti bergerak sendiri.

Bukan mereka yang menggerakkan Liong, justru merekalah yang mengikuti gerakan Sang Naga itu. Anehnya, gerakan serumit apa pun mereka tidak merasa lelah.

Baca Juga: Ritual 'Nge Tiam' yang sakral 1, dipercaya untuk memasukkan roh suci ke dalam liong

Namun gerakan Sang Naga itu semakin lama mengarah ke arah laut. Tapi untunglah akhirnya Sang Naga itu bisa ‘dikendalikan’.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, setelah ritual naga buka mata, maka sebagai rangkaian penutupnya akan digelar ritual naga tutup mata. Ini adalah ritual pembakaran liong (naga) yang telah melakukan prosesi ritual naga buka mata.

Ritual ini bertujuan mengirim kembali arwah naga yang telah mengusir roh jahat untuk kembali ke kayangan.

Ritual sakral naga tutup mata ini biasanya dipimpin oleh seorang suhu yang kerasukan arwah. Suhu itu kemudian akan memberikan tanda hitam pada kedua mata naga, di mana sebelumnya ditandai dengan tanda merah.

Baca Juga: Ritual 'Nge Tiam' yang sakral 2, Kertas kuning di atas kepala sebagai jimat keselamatan

Setelah itu naga akan dibakar.  Puncak acara malam pehcun itu adalah pembakaran liong hitam. Di depan altar sudah dipasang kerangka bambu berbentuk kerucut.

Perlahan-lahan Liong hitam itu dinaikkan ke atas kerucut. Di atas kerucut sudah menunggu Daldiono, yang akan menerima kepala liong dari bawah.

Pak Dal, (sebutan bagi laki-laki itulah) yang membuat liong yang semalam di tiam dan sekarang hendak dibakar.

Posisi Liong harus diletakkan secara melingkar dan posisi kepala Liong harus tepat di puncak bambu tersebut.

 Baca Juga: Ritual 'Nge Tiam' yang sakral 3, Permainan Naga bukan sekadar untuk hiburan

Masyarakat Tionghoa meyakini, prosesi pembakaran ini memiliki makna bahwa setiap doa dan harapan akan tersampaikan dengan cepat melalui Liong Naga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X