“Mas! Bolanya masuk melalui atap ke rumah bu Ratih.”
“Iya Dek. Apa itu ya Dek? Ya Allah, kejadian apa ini?”
“Kita masuk saja Mas, aku takut.” Aku ajak mas Raka masuk ke dalam rumah. Malam itu menurutku juga terasa aneh. Di lingkungan rumah mas Raka biasanya rame, namun malam itu terasa nyenyet, sepi, tidak ada orang yang keluar rumah kecuali kami berdua.
Padahal jam belum menunjukkan pukul 9 malam. (Seperti dikisahkan Isna Nur Isnaini di Koran Merapi) *