HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri yang dialami seorang penyiar radio.
Ketika itu ia ketika membawakan acara pilihan pendengar lagu kroncong di malam Jumat.
Pengalaman misteri apa yang dialami sang penyiar radio?
Sebuah Radio Swasta mempunyai acara favorit yang amat banyak penggemarnya. Terlebih bagi kalangan sepuh, yaitu: pilihan pendengar lagu-lagu kroncong.
Acara tersebut disiarkan seminggu satu kali setiap hari Kamis malam Jumat pada jam sepuluh sampai duabelas malam. Dalam acara tersebut pendengar bisa request atau meminta diputarkan lagu keroncong melalui telpun.
Mas Kemi adalah salah satu penyiar yang bertugas memandu acara tersebut. Tidak aneh jika penyiar berwajah ganteng, ramah, dan mudah tertawa kecil itu banyak sekali yang nge-fans kepadanya.
Malam itu hari Kamis. Seperti biasa, tepat jam sepuluh malam Mas Kemi membuka acara dengan kata- kata manis, enak didengar, diseling ketawa- ketawa kecilnya. Membuat pendengarnya pada semakin terpesona.
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan, BCA Serahkan Bantuan Alat Medis kepada UGM
Tatkala jarum jam sudah hampir menunjukkan angka duabelas, ada seorang pendengar mengaku bernama Supini dengan nada marah berujar lewat telpon.
"Huuu...gimana sih mas Kemi ini. Lagu requestku keroncong 'Baju Biru' belum juga diputar. Padahal siaran kurang satu menit lagi usai. Ini aku sudah menunggu hampir dua jam lho!"
Ternyata Mas Kemi lupa. Memang, sejak awal tadi Supini sudah pesan lagu tersebut. Lagu itu ditujukan kepada Mas Kemi, penyiar idolanya.
Yah, gimana lagi. Mas Kemi hanya bisa mengucapkan maaf beribu maaf. Sehabis menutup siaran malam itu, Mas Kemi keluar dari ruang penyiar.
Baca Juga: Komisi A DPRD DIY siapkan Raperda baru, perjuangkan minimal Rp 1 miliar per kalurahan setiap tahun
Gandrik! Di luar box penyiar, seorang perempuan cantik menghadangnya. "Aku Supini, Mas. Nyanyikan dulu lagu keroncong 'Baju Biru'. Baru Mas Semi boleh pulang," ujarnya agak ketus.