HARIAN MERAPI - Petung Jawa untuk weton Sabtu Kliwon 21 Oktober 2023, kenceng anggawokake pamicarane, prayitna tur landhep atine.
Simak petung Jawa untuk weton Sabtu Kliwon 21 Oktober 2023 atau 5 Bakdamulud 1957 Jimawal.
Bakat pandai bicara, 'pinter omong, pamicara' atau tulisan pengganti omong, pepesthenne dapat membahagiakan orang lain.
Baca Juga: BMKG Prakirakan Durasi Musim Hujan di DIY Berlangsung Lebih Pendek
Sabtu Kliwon 21 Oktober 2023 akhir Wuku Wuye kasinungan, 'kenceng anggawokake pamicarane, prayitna tur landhep atine, luwih lilane tur pracayane, tatag akukuh budine, gedhe dhaulate'.
Gaya bicaranya keras dan mantap membuat orang lain kagum, mengedepan kan kewaspadaan sebelum bekerja dan tajam daya ingatnya, rela berkorban dan percaya semua kebaikannya akan menjadi amal ibadah, kokoh dalam pendirian dan baik budi, berwibawa di lingkungannya.
'Sengkala bilahine, kateluh lan katerak nyana', menderita lantaran terkena guna-guna atau ilmu hitam orang lain, juga karena tiba-tiba mendapat musibah.
Rentan sakit, 'lesu, lambung lan sirah', lesu lantaran banyak job tetapi pemasukan kecil, lupa makan dan minum membuat lambung kosong, penyakit mag-nya kumat, akibatnya sirah gampang pusing tujuh keliling.
Baca Juga: Sopir Fortuner Arogan di Penjaringan Jakarta Utara Ternyata Pakai Pelat Dinas Polri Palsu
Jangan dianggap kecil, sakit bisa tambah menjadi-jadi.
Sumber penyakit adalah, 'guna yakni dipenggawe ing wong', namun karena suka menggembirakan orang lain, banyak yang simpati dan membantunya. Perbanyak amal ibadah dan mohon lindungan Tuhan YME, agar dijauhkan dari bencana.
Wariga Gemet (rincian) baik dan buruknya adalah, 'rahayu, ngguntura omah becik, myang karya ragi manis kaduluran, Pamindhahan Dunya (Kaole Kangdjeng Susuhunan ing Giri)'.
Dalam berburu rezeki tidak ada masalah yang berarti, semua pekerjaan menghasilkan. Memperbaiki rumah berhasil dengan baik dan bermanfaat, silaturahmi saudara semakin mantap memperkokoh jalinan keluarga.
Sumber masalah masih berada di Barat lurus menghadap ke Timur lurus, selama tujuh hari janganlah menuju ke sumber masalah.
Baca Juga: Delapan fungsi keluarga dalam mendidik anak