Delapan fungsi keluarga dalam mendidik anak

photo author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 21:55 WIB
Tangkapan layar pakar psikologi HIMPSI Weni Endahing Warni dalam acara kelas Orang Tua Hebat Seri 10 disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (19/10/2023)  (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)
Tangkapan layar pakar psikologi HIMPSI Weni Endahing Warni dalam acara kelas Orang Tua Hebat Seri 10 disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (19/10/2023) (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

HARIAN MERAPI - Ada delapan fungsi keluarga yang mesti diperhatikan oleh masyarakat, khususnya para orang tua, dalam mendidik atau mengasuh anak.

Sebanyak delapan fungsi tersebut, yakni fungsi sebagai lingkungan, agama, cinta kasih sayang, perlindungan, sosial dan budaya, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, serta ekonomi.

"Setiap fungsi ini harus dijadikan bahan introspeksi bagi orang tua," ujar pakar psikologi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Weni Endahing Warni dalam acara kelas Orang Tua Hebat Seri 10 disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Ganjar-Mahfud daftar ke KPU dikawal kirab budaya dan diiringi Ketum partai pendukung

Ia menjelaskan fungsi pemberian cinta kasih pada anak akan membentuk karakter penyayang serta tinggi empati.

Selain itu, katanya, memberikan pujian kepada anak penting guna memberikan kesan bahwa sang anak memiliki keluarga yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Ia menjelaskan fungsi memberi perlindungan akan lebih terasa apabila orang tua sering melakukan komunikasi dua arah dengan anak. Hal ini guna mengetahui apa yang disukai dan tak disukai oleh anak-anak.

Ia menjelaskan bahwa memberikan contoh langsung mempunyai potensi lebih besar untuk dapat ditiru langsung oleh anak tanpa harus mengajarkan.

Baca Juga: Miliki beberapa ciri khas yang unik dan mudah perawatannya, kura-kura Ambon layak dikoleksi, ini caranya

Dirinya menilai metode tersebut lebih optimal dibandingkan dengan memarahi atau menceramahi sang anak.

"Memberikan contoh pada anak akan memunculkan karakter positif tanpa harus mengajarkan, dibanding hanya dengan memarahi atau mengomel," ujarnya.

Ia mengatakan orang tu harus memahami kepribadian masing-masing anak.

Baca Juga: Serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza mendapat kecaman dari banyak pihak, PBB minta tragedi itu diusut

Bisa saja, katanya, pola asuh yang diberikan kepada satu anak berbeda dengan anak lainnya.

Ia menjelaskan kesabaran serta memahami kondisi psikologi anak menjadi kunci agar keluarga yang dibentuk dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X