Mas Tarto jatuhlah tak sadarkan diri. Baru setelah adzan Subuh ia terbangun. Segera ia bangun dan pergi wudlu. Dengan agak takut, ia tetap membawa payung itu pergi ke musala.
Namun pulangnya payung itu dibawanya masuk ke dalam rumah. Takut ada wewe gombel pinjam payung lagi. -Semua nama samaran (Seperti dikisahkan RKa Rozaq Wijaya di Koran Merapi) *