HARIAN MERAPI - Cerita misteri tentang pantangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Glagahwangi Demak.
Bagaimana jadinya jika pantangan dilanggar oleh wisatawan?
Di balik keindah pantai Glagahwangi Demak, pengunjung harus mematuhi beberapa pantangan bila tak ingin celaka. Di antaranya adalah menjaga sopan santun dan tak berbicara sembarangan.
Baca Juga: Fajar Nugros Beri Wejangan Sineas Muda: Bisnis Kreatif Itu Make People Believe
Pantai ini tak hanya lokasinya yang terlindung oleh kondisi geografis tapi juga oleh makhluk tak kasat mata.
Bahkan, banyak masyarakat yang meyakini di tempat tersebut terdapat istana gaib dan dua ular raksasa berkepala manusia yang menjadi penunggunya.
"Orang yang memiliki indera keenam bisa melihat ada istana yang sangat besar. Malah kalau kemampuannya lebih, bisa melihat atau ditemui ular raksasa berkepala manusia. Ada sepasang, laki-laki dan perempuan," ujar tokoh masyarakat, Janah.
Lokasi istana gaib itu tidak berada persis di tempat para wisatawan biasa bermain air, melainkan agak menjorok ke tengah laut. Meski demikian, daerah kekuasaannya meliputi banyak tempat termasuk bibir pantai.
"Beberapa waktu lalu ada rombongan pelajar. Nah ada satu perempuan yang sikapnya murung. Malah dia bilang mau mati. Tak berapa lama, saat teman-temannya bermain air, dia berjalan sendiri terus ke tengah lautan. Seperti tidak sadar. Dipanggil-panggil suami saya tidak dengar, lalu dikejar dan ditarik ke tepi," terang Janah.
Baca Juga: Empat Kapanewon di Gunungkidul Lunas PBB-P2 Sebelum Jatuh Tempo, Kapanewon Mana Saja?
Gadis pelajar itu pun akhirnya selamat dari maut. Untuk mengembalikan kesadarannya, Janah yang dikenal sebagai "orang pintar" tersebut lantas melakukan ritual tertentu ditemani suaminya, Suudi.
Pasutri itu kemudian meminta para pelajar untuk tak sembarangan berbicara dan segera pulang.
"Dulu lima tahun yang lalu, ada dua gadis yang meninggal di sini. Keduanya juga berjalan ke tengah lautan dan meninggal. Pencarian jenazah cukup lama. Satu ditemukan mengambang dan satunya seperti tertidur di pasir, dasar laut," lugasnya.
Suudi juga menceritakan pengalamannya saat mengantarkan beberapa pengunjung yang hendak memancing ke tengah lautan pada malam hari.
Mendadak salah seorang pengunjung terperanjat melihat cahaya sangat terang, seolah perkotaan yang dihuni banyak orang.