HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri saat larut malam di kantor melihat ada cahaya meluncur dari langit.
Cahay meluncur itu semula dikira batu meteor yang jatuh ke bumi.
Namun siapa sangka itu adalah cerita misteri karena cahaya itu ternyata hantu glundung pringis.
Baca Juga: 174 konten terindikasi radikalisme diputus Kemenkominfo selama Juli-Agustus 2023, ini alasannya
Jarak antara rumah dan tempat kerja Karyono sekitar tiga kilometer. Dia adalah guru di sebuah sekolah negeri di Lebak. Sedang rumah tinggalnya di sebuah desa di Pracimantara.
Dia berangkat mengajar sekitar pukul enam pagi dengan menggunakan motor. Tetapi kalau sedang hujan, Karyono lebih memilih naik sepeda onthel atau berjalan kaki. Entah apa alasannya.
Di desanya Karyono mencari tambahan dengan mengajar di sebuah sekolah swasta. Juga memberi les kepada beberapa murid. Laris ketika menjelang ujian.
Di luar itu, dia juga ikut beberapa organisasi. Bisa dibilang dia adalah manusia sibuk. Tapi Karyono tak pernah terlihat mengeluh. Dia benar-benar menikmati dan memanfaatkan hidupnya.
Ketika sekolahnya akan mendapat pemeriksaan administrasi oleh lembaga pengawas di atasnya, Karyono dan beberapa temannya kerja ekstra keras.
Bahkan sampai lembur segala. Usai mengajar, Isdyanto dan para rekan-rekannya kerja di luar mengajar hingga pukul setengah lima sore. Karena belum kelar, pekerjaan dilanjut mulai bakda Maghrib.
Pekerjaannya memang harus teliti, karenanya mereka bekerja hingga larut malam. Untuk menjaga stamina, mereka bergantian tidur di kantor.
Sekitar pukul dua malam pekerjaan hampir selesai, lalu ada yang cuci tangan, cuci muka untuk persiapan tidur.
Karyono memilih cuci tangan di sumur sekolah, tapi sebagian dari sumur itu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci warga setempat. Namun dibatasi oleh sebuah tembok pemisah.
Ketika berjalan kaki menuju sumur yang letaknya puluhan meter dari kantor, Karyono melihat sebuah cahaya meluncur seperti meteor dari langit.