HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika pulang dari rumah sakit di Purworejo pada malam hari.
Malam itu saat naik Kopada bertemu dengan seorang suster.
Namun ternyata pertemuan itu menjadi cerita misteri, termasuk angkutan yang dinaiki.
Baca Juga: UGM Bakal Pertemukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dalam Forum Dialog
Menunggu anggota keluarga yang sedang opname di rumah sakit memaksa haris wira-wiri tak kenal waktu ke rumah atau rumah sakit. Juga ke tempat pekerjaanku sehari hari di sekolah.
Beruntung di antara rumah ke rumah sakit dan tempat mengajarku tidak terlalu jauh. Rutenya bisa dicapai dengan naik Kopada atau jika memungkinkan naik motor saja.
Malam itu aku harus pulang ke rumah untuk mengambil surat-surat penting yang hubungannya dengan BBJS dan lainnya. Mau tak mau aku harus naik Kopada sendirian di malam yang sepi.
Beruntung di Purworejo ada Kopada atau angkutan yang berbeda operasi selama 24 jam, sehingga bisa melayani penumpang setiap saat. Apalagi di depan rumah sakit banyak Kopada yang menunggu penumpang untuk menyewa jasanya.
Begitu keluar dari rumah sakit, segera aku naik Kopada yang sudah menunggu. Tidak berapa lama, ada seorang suster rumah sakit ikut naik.
Kubaca dilabel bajun namanya suster Tantri. Dia tersenyum kepadaku, namun selama perjalanan kami membisu tak ada yang diomongkan.
Pikiranku masih fokus soal saudaraku yang dirawat di rumah sakit, karena harus mencari surat surat penting agar segala tagihan bisa diklaimkan oleh BBJS.
Setelah perjalanan sekitar 15 menit, suster Tantri turun. Tak lupa ia bilang pada sopir, bahwa uang kembalian nanti diberikan saja pada saya. "Terima kasih Suster," kataku pada suster Tantri.
Uang yang diberikan pada sopir Rp 100.000, sehingga sisanya cukup banyak, karena ongkos naik Kopada hanya Rp 10 ribu untuk berdua. Pak sopir pun menyerahkan kembaliannya kepadaku.
Dalam hati saya bilang, besok ingin main ke rumah suster Tantri yang baik hati itu. Keesokan harinya, aku iseng-iseng lewat tempat saat suster Tantri turun.