Kiat menakar, memilih alat dan bahan serta cara untuk membuat ramuan herbal supaya berkhasiat

photo author
- Minggu, 30 Oktober 2022 | 20:15 WIB
Ilustrasi herbal  (ANTARA/Pixabay)
Ilustrasi herbal (ANTARA/Pixabay)

 

HARIAN MERAPI - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si memberikan kiat memilih bahan hingga alat untuk membuat ramuan herbal yang benar dan baik guna menjaga kesehatan tubuh.

Dia, dalam sebuah webinar kesehatan pada Minggu (30/10/2022), mengatakan bahwa dalam membuat jamu, orang-orang harus memastikan bahan yang digunakan segar dan tidak tercemar misalnya bakteri, jamur, rumput dan hama penyakit.

Menurut Inggrid, walau terbuat dari bahan segar, tetap ada risiko jamu dapat tercemar. Oleh karena itu, upaya pertama untuk membuat jamu segar yang baik, dimulai dari memilih bahan baku yang bagus seperti rimpang, kulit batang, daun, bunga, biji dan buah. Tidak masalah apabila bahan didapatkan dari pasar, bukannya menanam sendiri.

Baca Juga: Separuh badan jalan di wilayah Piyungan ambles, ini rekayasa lalu lintas yang disiapkan Polres Gunungkidul

Pada ramuan yang memanfaatkan rimpang-rimpangan seperti jahe, maka pastikan kulit rimpang tampak halus, tidak kisut, tidak mengkilat, tidak ada patahan, tidak bertunas, tidak rusak, penampang melintangnya cerah, tidak busuk dan tidak ada bagian lunak atau bonyok.

Memotong sedikit bagian rimpang dapat menjadi cara memastikan kondisinya bagus.

Untuk daun, pilih yang segar, tidak layu, sementara untuk bunga atau biji, buah-buahan carilah yang tidak kisut dan kulitnya tidak mengkilat.

Bahan-bahan yang sudah dipilih kemudian disortir kembali lalu dicuci dengan air mengalir dan tiriskan. Sumber air bisa dari sumur, PAM, atau air isi ulang asalkan tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Untuk herbal-herbal yang tidak direbus atau mentah, pastikan air yang digunakan dalam kondisi matang.

Baca Juga: 17 penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 masih dalam pencarian Tim SAR gabungan

Sementara untuk alat-alat, Inggrid merekomendasikan peralatan yang sudah terstandarisasi layak digunakan (food grade) atau aman untuk kesehatan.

Panci yang digunakan untuk merebus, misalnya terbuat dari stainless steel, panci kaca, gerabah atau tanah liat. Dia melarang penggunaan panci berbahan aluminium karena bisa berinteraksi dengan zat aktif di dalam herbal.

Lalu, wadah untuk menyimpan jamu sebaiknya dalam botol kaca atau botol plastik yang food grade. Botol kemasan air mineral tidak boleh dipakai karena ada risiko zat-zat karsinogenik keluar dari plastik dan bercampur dengan jamu. Selain itu, jagalah kebersihan saat menyiapkan dan lingkungan di sekitar.

Inggrid mengatakan dari sisi manfaat, jamu sudah terkonfirmasi secara empirik dan eksperensial. Tetapi dia mengaku, efeknya tidak secepat obat kimia konvensional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Facebook: Cinta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X