HARIAN MERAPI - Sirih merah yang berkhasiat herbal tergolong susah gampang dibudidayakan. Seringkali pada awalnya bisa tumbuh subur, tapi tiba-tiba layu dan mati.
Karena khasiat herbalnya, banyak orang ingin menanam tanaman sirih merah di pekarangan rumah.
Apalagi, sirih merah yang berkhasiat herbal itu bentuknya juga cukup cantik sebagai tanaman hias.
Baca Juga: Penjabat kepala daerah diingatkan tak boleh rangkap jabatan, ini ketentuannya
Namun, ternyata tidak mudah membudidayakan tanaman obat sirih merah ini.
Sirih merah sebenarnya memang tidak bisa tumbuh di setiap daerah. Terlebih, di daerah panas.
Pada dasarnya tanaman sirih merah ini tumbuh subur di daerah dingin. Tidak boleh terkena sinar matahari terlalu sering, karena bisa membuat batang tanamannya mengering.
Tanaman herbal ini juga tidak boleh terlalu banyak air, karena bisa membuat akarnya membusuk.
Baca Juga: Ketika tampil live music di lokasi kuliner, Tiara biasa ditemani orang tua, suami dan anaknya
Karena itu, pada musim hujan seringkali tanaman sirih merah mati karena batang dan akarnya busuk terkena banyak air.
Dengan karakteristiknya itu tanaman sirih merah butuh perlakuan khusus.
Lalu, bagaimana cara merawat tanaman sirih merah ini agar bisa terus tumbuh subur?
Bambang Sudewo dalam bukunya tentang sirih merah, menyebut secara umum perawatan tanaman herbal ini sama dengan tanaman lainnya.
Pertama, penyiraman. Disarankan penyiraman cukup tiga kali seminggu karena tanaman sirih merah tidak boleh terkena banyak air.
Baca Juga: Polisi di NTT tembak DPO pengeroyokan hingga tewas, diperiksa Divisi Propam