Keluhan Sakit Lutut Menjadi Umum di Dunia, Ini Penyebabnya

photo author
- Rabu, 18 September 2024 | 09:00 WIB
Ilustrasi kesehatan lutut  (Foto: Pexels/Kindel Media)
Ilustrasi kesehatan lutut (Foto: Pexels/Kindel Media)

HARIAN MERAPI - Lutut memiliki fungsi yang sangat penting dalam langkah manusia. Tanpa lutut yang sempurna, manusia akan kesulitan dalam bergerak. Seperti banyak keluhan manusia saat ini, yang bermasalah pada lutut, sehingga membatasi dalam gerak.

Penelitian tentang lutut pun terus digiatkan untuk menjawab berbagai masalah yang dihadapi manusia dengan lututnya. Manusia bisa sembuh dari penyakit lutut dan mencegah agar lutut tidak bermasalah.

Namun tahukah, bahwa lutut manusia memiliki sejarah evolusi yang kompleks. Lutut telah mengalami perubahan besar dalam ukuran dan bentuknya.

Baca Juga: Ini pentingnya melakukan skrining kesehatan gunca cegah risiko penyakit, begini penjelasan BPJS Kesehatan

Tidak hanya untuk memungkinkan manusia purba berjalan tegak, tetapi juga untuk membedakan manusia sebagai Homo sapiens dengan kerabat genetik yang telah punah, seperti Homo erectus dan Homo neanderthalensis (Neanderthal).

Seleksi alam, yang bekerja dengan kekuatan evolusi lainnya, seperti mutasi acak atau warisan genetik, dimungkinkan membentuk lutut untuk membantu berjalan dengan dua kaki secara lebih efisien dan lebih lama daripada saudara-saudara terdahulu.

Penelitian menunjukkan permasalahan lutut dihadapi saat ini merupakan masalah baru yang tidak dialami oleh nenek moyang.

Baca Juga: Kaesang datangi KPK, begini kata komisi antirasuah soal analisis hasil klarifikasi jet pribadi

Diantara penelitian pada 2017, menunjukkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak di dunia pascaindustri menjadi salah satu pendorong peningkatan 2,1 kali lipat dalam tingkat osteoartritis lutut, bentuk artritis lutut yang paling umum.

Saat peneliti mempelajari sisa-sisa pemburu dan pengumpul yang hidup hingga 6.000 tahun lalu. Peneliti tidak menemukan osteoartritis lutut menjadi masalah seperti saat ini, atau jikalau ada kemungkinan dan prosentasenya kecil.

Penelitian di Inggris saat ini, lebih dari sepertiga orang berusia di atas 45 tahun telah mencari pengobatan untuk osteoartritis — terutama untuk lutut.

Otot yang lebih lemah untuk menstabilkan dan melindungi sendi serta tulang rawan yang relatif lebih lemah untuk meredam gesekan tulang mungkin merupakan hasil dari manusia yang bergerak jauh lebih sedikit daripada sebelumnya.

Ini karena mereka lebih banyak duduk di kantor atau berlari di atas treadmill membangun lebih sedikit otot daripada berburu rusa hampir sepanjang hari di medan yang menantang.

Maka itu disarankan untuk banyak bergerak atau berjalan untuk mengembangkan lutut yang bebas osteoartritis.

Diakui para peneliti, lutut adalah bagian rumit dari mesin biologis yang belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X