Ini pentingnya imunisasi bagi anak dengan penyakit jantung bawaan untuk mencegah pneumonia

photo author
- Jumat, 6 September 2024 | 10:30 WIB
 lustrasi - Petugas kesehatan memberikan vaksin rotavirus tetes ke seorang bayi dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2024 di Kantor Kelurahan Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (14/5/2024). ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
lustrasi - Petugas kesehatan memberikan vaksin rotavirus tetes ke seorang bayi dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2024 di Kantor Kelurahan Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (14/5/2024). ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)



HARIAN MERAPI - Anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) harus mendapat perlakuan khusus untuk mencegah pneumonia.


Caranya yaitu dengan melakukan imunisasi guna mencegah infeksi berulang, salah satunya pneumonia.


Hal tersebut disampaikan ahli kardiologi anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Sarah Rafika Nursyirwan Sp.A(K) dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Pasar rakyat di Indonesia hadapi beberapa tantangan, Adira Finance gelar FPR 2024 di 5 pasar, ini jadwalnya


Ia mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) tetap harus melakukan imunisasi untuk mencegah infeksi berulang salah satunya pneumonia.

“Nggak hanya anak normal yang penting apalagi PJB karena dia berisiko infeksi paru berulang, nggak hanya saluran napas atas tapi lebih ke bawah lebih berat yaitu radang paru atau pneumonia,” kata Sarah .


Sarah mengatakan anak dengan PJB tidak mempunyai kontra indikasi saat melakukan imunisasi, artinya harus tetap diberikan seperti pada anak sehat lainnya.

Imunisasi yang diberikan harus lengkap utamanya PCV, DPT, dan rotavirus. Sarah juga mengatakan jika imunisasi tertinggal harus segera dikejar sampai lengkap agar tidak memberatkan kondisi penyakitnya.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Sagitarius dan Capricorn Jumat 6 September 2024, waktunya untuk perubahan dalam hal karier

“Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,” ucap Sarah.

Penyakit jantung bawaan seringkali ditemukan pada bayi baru lahir dengan faktor risiko keturunan dari orang tua atau ada saudara kandung yang terkena PJB sebelumnya. Biasanya bayi baru lahir dengan PJB ada gejala sesak nafas, menyusu yang sering terputus karena cepat lelah dan berkeringat.

PJB juga bisa ditemukan pada anak yang lebih besar karena tidak memiliki gejala spesifik dari bayi, biasanya ditemui secara tidak sengaja ketika imunisasi atau saat pemeriksaan dokter karena diare.

Baca Juga: Pegawai Lapas Ambarawa - Rutan Salatiga gelar latihan tembak bersama Yonkav 2 Turangga Ceta

“Di-cek ternyata ada bising jantung jadi ditemukan secara accidental, waktu dievaluasi lebih lanjut dari EKG, ronsen toraks, USG Ekokardiografi ternyata ada jantung bawaan bisa saja ketemu seperti itu,” katanya.

Adapun tanda anak mengalami penyakit jantung bawaan yang harus menjadi perhatian orang tua adalah ada indikasi bagian tubuh punggung, mulut, lidah yang membiru, serta saturasi oksigen di bawah 95 persen.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X