HARIAN MERAPI – Kelompok usaha bersama Trini Karya di Padukuhan Trini Sinduadi Mlati Sleman berdiri sejak 2016 silam.
Saat ini, Trini Karya beranggotakan 30 ibu-ibu warga setempat dan banyak menerjuni usaha pembuatan tas kertas (paper bag) untuk berbagai keperluan seperti seminar, kemasan souvenir hingga oleh-oleh.
Adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada usaha yang diterjuni Trini Karya, namun akhir-akhir ini pemasaran produk sudah membaik lagi.
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 37: Anak kecil bergaun putih berwajah hancur itu, terus menertawai Riski
Suatu hal menggembirakan pula bagi Trini Karya ada sejumlah pihak berkenan memberikan pelatihan serta pendampingan.
Salah satunya, yaitu dari tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).
Menurut salah satu pengurus Trini Karya, Nuli W Saputri, tim PkM UMBY berasal dari dosen Fakultas Ekonomi, yaitu Rina Dwiarti SE MSi dan Eno Casmi SE MBA.
“Kelompok kami, belum lama ini juga diajak studi banding ke pemilik usaha Vifas Batik di Tridadi Sleman dan kami bisa belajar banyak terutama seputar digital marketing,” terangnya.
Dengan semakin menguasai pengelolaan digital marketing, sebut Nuli, antara lain akan dapat mengoptimalkan pemasaran produk.
Apalagi untuk pemasaran produk tak hanya cukup model offline, namun juga online.
“Dengan didampingi tim PkM dari UMBY, kami bisa belajar banyak di tempat Pak Sus Handoyo pemilik Vifas Batik. Bisa juga bertanya-tanya juga seperti seputar manajemen keuangan dan produksi,” ungkap Nuli.
Sementara itu Rina Dwiarti menjelaskan, dipilihnya Vifas Batik sebagai tempat studi banding digital marketing, sebab ada beberapa pertimbangan.
“Antara lain, usaha yang diterjuni Pak Sus bisa tetap bertahan di kala pandemi, bahkan meningkatkan penjualan produk hingga pasar ekspor ke Filipina,” terangnya.