Trini Karya semangat belajar digital marketing untuk optimalkan pemasaran produk

photo author
- Selasa, 27 September 2022 | 10:15 WIB
Sebagian anggota Trini Karya foto bersama usai studi banding dan belajar digital marketing.  (Foto: Dok Humas UMBY   )
Sebagian anggota Trini Karya foto bersama usai studi banding dan belajar digital marketing. (Foto: Dok Humas UMBY )



HARIAN MERAPIKelompok usaha bersama Trini Karya di Padukuhan Trini Sinduadi Mlati Sleman berdiri sejak 2016 silam.

Saat ini, Trini Karya beranggotakan 30 ibu-ibu warga setempat dan banyak menerjuni usaha pembuatan tas kertas (paper bag) untuk berbagai keperluan seperti seminar, kemasan souvenir hingga oleh-oleh.

Adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada usaha yang diterjuni Trini Karya, namun akhir-akhir ini pemasaran produk sudah membaik lagi.

Baca Juga: Kembang Laruk bagian 37: Anak kecil bergaun putih berwajah hancur itu, terus menertawai Riski

Suatu hal menggembirakan pula bagi Trini Karya ada sejumlah pihak berkenan memberikan pelatihan serta pendampingan.

Salah satunya, yaitu dari tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

Menurut salah satu pengurus Trini Karya, Nuli W Saputri, tim PkM UMBY berasal dari dosen Fakultas Ekonomi, yaitu Rina Dwiarti SE MSi dan Eno Casmi SE MBA.

Baca Juga: Tips siasati konsumsi makanan mengandung gula, berapa kebutuhan asupan gula perhari, ini penjelasan dokter

“Kelompok kami, belum lama ini juga diajak studi banding ke pemilik usaha Vifas Batik di Tridadi Sleman dan kami bisa belajar banyak terutama seputar digital marketing,” terangnya.

Dengan semakin menguasai pengelolaan digital marketing, sebut Nuli, antara lain akan dapat mengoptimalkan pemasaran produk.

Apalagi untuk pemasaran produk tak hanya cukup model offline, namun juga online.

Baca Juga: Peruntungan Shio Naga Rabu 28 September 2022, jangan abaikan tanda-tandanya jika menyangkut kesehatan

“Dengan didampingi tim PkM dari UMBY, kami bisa belajar banyak di tempat Pak Sus Handoyo pemilik Vifas Batik. Bisa juga bertanya-tanya juga seperti seputar manajemen keuangan dan produksi,” ungkap Nuli.

Sementara itu Rina Dwiarti menjelaskan, dipilihnya Vifas Batik sebagai tempat studi banding digital marketing, sebab ada beberapa pertimbangan.

“Antara lain, usaha yang diterjuni Pak Sus bisa tetap bertahan di kala pandemi, bahkan meningkatkan penjualan produk hingga pasar ekspor ke Filipina,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X