“Kerjasama untuk aliran barang dan jasa yang lebih lancar, perlu dilakukan pertemuan dalam forum seperti kemarin itu. Negosiasi untuk menurunkan tarif non tarif, dan kerjasama investasi perdagangan yang menguntungkan saya rasa banyak.” ucap Ahmad Heri.
Namuna ada tantangan baru, dimana sejumlah negara melakukan restriksi ekspor untuk menjaga stok mereka. Harusnya, dalam forum seperti G20 ini bisa dibicarakan lebih jauh tentang global supply chain, dan diyakinkan bahwa bisa menjalin kerjasama tanpa restriksi.
Baca Juga: Sudrajad Dimyati ditahan KPK, MA akan berhentikan sementara Hakim Agung tersebut
Krisis Global
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan permasalahan ekonomi saat ini terjadi dalam tingkatan global, bukan di domestik.
"Yang jelas kita memang berhadapan dengan global. Sekarang itu tantangannya ada di global, bukan di domestik," ujarnya
Menurutnya, persoalan global berdampak pada ekonomi Indonesai seperti pandemi covid-19. Masih ada gejolak geopolitik perang Rusia-Ukraina yang kemudian menjadi pemicu atas disrupsi mata rantai pasokan global, sehingga terjadi permasalahan krisis pangan dan energi yang kemudian memicu lonjakan inflasi di banyak negara.
"Jadi ini karena memang permasalahan ada di global yang kemudian berdampak ke masing-masing negara, solusinya memang harus di global," tegasnya.
Baca Juga: Laga melawan Curacao jadi ajang meningkatkan performa Timnas Indonesia
Piter menegaskan negara-negara di dunia patut bergandengan tangan untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Masyarakat global diminta untuk menyelesaikan akar masalah yakni ketegangan goepolitik yang melibatkan Rusia dan Ukraina.
"Solusinya adalah bagaimana negara-negara itu melakukan kerja sama, kesepakatan secara multilateral untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi. Utamanya adalah sumber masalah diselesaikan. Sumber masalahnya adalah ketegangan geopolitik. Kemudian hambatan-hambatan pasokan harus diselesaikan. Kalau tidak ya ini akan berkelanjutan," tegasnya.
Senada, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut kondisi perekonomian Indonesia tidak akan terlepas dari kondisi perekonomian global.
Sehingga yang terjadi di tingkat global akan berdampak pada ekonomi Indonesia, baik langsung atau tidak langsung.
Baca Juga: Penjajakan makin intensif dilakukan, KIB masih terbuka untuk partai lain
"Ini sudah kita rasakan selama ini, pandemi 2,5 tahun, sekarang ada masalah geopolitik yang disertai dengan permasalahan supply chain dan inflasi, serta kebijakan-kebijakan makro ekonomi yang ketat," terangnya.